BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Bangsa yang besar
adalah bangsa yang mempunyai kurikulum pendidikan yang bagus dan stabil (tidak
berubah-ubah) serta memberi motivasi pelajarnya agar bisa meningkatkan standar
mutu pendidikannya di kemudian hari.
Sejarah
kurikulum pendidikan di Indonesia kerap berubah setiap ada pergantian Menteri
Pendidikan, sehingga mutu pendidikan Indonesia hingga kini belum memenuhi
standar mutu yang jelas dan mantap. Dalam pengembangan kurikulum, dapat
menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari
atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam
implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi
penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di
lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali
prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Fungsi
kurikulum pada dasarnya adalah program kegiatan yang tercantum dalam kurikulum
yang akan mempengaruhi atau menentukan bentuk pribadi murid yang diinginkan.
2.
Permasalahan
Berdasarkan
latar belakang di atas tentang kurikulum, munculah beberapa permasalah yang
akan dibahas dalam makalah ini, yaitu: Bagaimanakah sejarah tebentuknya
kurikulum? Apa Prinsip- prinsip yang terdapat didalam kurikulum? Apa saja
fungsi dari Kurikulum Itu?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Sejarah
Kurikulum
Istilah
kurikulum mulai dikenal di Amerika Serikat sejak tahun 1920, ditinjau dari asal
katanya kurikulum berasal dari bahasa latin dari kata curere yang artinya lari
Dengan demikian maka kurikulum pada awalnya mempunyai pengertian course of race
(arena pacuan) Secara tradisional kurikulum mempunyai pengertian yaitu mata
pelajaran atau arena pelatihan untuk suatu produksi pendidikan.
Bangsa
yang besar adalah bangsa yang mempunyai kurikulum pendidikan yang bagus dan
stabil (tidak berubah-ubah) serta memberi motivasi pelajarnya agar bisa
meningkatkan standar mutu pendidikannya di kemudian hari.
Sejarah
kurikulum pendidikan di Indonesia kerap berubah setiap ada pergantian Menteri
Pendidikan, sehingga mutu pendidikan Indonesia hingga kini belum memenuhi
standar mutu yang jelas dan mantap.
Tahun
1950 ada kurikulum SD yang disebut “Rencana Pelajaran Terurai”. Pada tahun 1960
muncul “Kurikulum Kewajiban Belajar Sekolah Dasar”. Tahun 1968 dikenal
“Kurikulum 1968″ pengganti “Kurikulum 1950″. Lalu tahun 1970 muncul “Kurikulum
Berhitung” diganti dengan pelajaran matematika modern.
Tahun
1975 disebut “Kurikulum 1975″ yang fokus pada pelajaran matematika dan
Pendidikan Moral Pancasila serta Pendidikan Kewarnegaraan. Pada tahun 1984
menyempurnakan Kurikulum 1975 dengan “Cara Belajar Siswa Aktif” (CBSA).
Tahun
1991 CBSA dihentikan lalu muncul “Kurikulum 1994″. Tahun 2004 dikenal
“Kurikulum Berbasis Kompetensi” (KBK), yang dipelesetkan jadi Kurikulum Berbasis
Kebingungan.
Terakhir
tahun 2006 muncul “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan” (KTSP), entah berapa
tahun lagi ada kurikulum baru yang membuat bingung semua pihak. Siswa kita
jangan dijadikan “kelinci percobaan”. Majulah pendidikan Indonesia.
2.
Prinsip-prinsip
Dasar Kurikulum
Prinsip-prinsip
yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya
merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam
pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang
dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip
baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan
sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum
yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak
sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Dalam
hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok :
1. Prinsip-prinsip
umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas;
2. Prinsip-prinsip
khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan
pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar
mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan
prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. Sedangkan Asep Herry
Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum,
yaitu :
ü Prinsip
Relevansi
Secara
internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen
kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara
eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan
ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi
peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan
masyarakat (relevansi sosilogis).
ü Prinsip
Fleksibilitas
Dalam
pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes,
lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang
selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
ü Prinsip
Kontinuitas
Yakni adanya
kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal.
Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan,
baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara
jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
ü Prinsip
Efisiensi
Yakni mengusahakan agar
dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan
sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya
memadai.
ü Prinsip
efektivitas yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum Mencapai tujuan
tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
3.
Fungsi
Kurikulum dalam Pendidikan
Fungsi
kurikulum identik dengan pengertian kurikulum itu sendiri yang berorientasi
pada pengertian kurikulum dalam arti luas Bagi pengembangan buku ajar,
pengadaan media dan sarana, pengembangan staf, pengawasan dan pengujian., maka
fungsi kurikulum mempunyai arti sebagai berikut:
1. Sebagai
pedoman penyelenggaraan pendidikan pada suatu tingkatan lembaga pendidikan
tertentu dan untuk memungkinkan pencapaian tujuan dari lembaga pendidikan
tersebut.
2. Sebagai
batasan daripada program kegiatan (bahan pengajaran) yang akan dijalankan pada
suatu semester, kelas, maupun pada tingkat pendidikan tersebut.
3. Sebagai
pedoman guru dalam menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar, sehingga kegiatan
yang dilakukan guru dengan murid terarah kepada tujuan yang ditentukan.
Dengan demikian
fungsi kurikulum pada dasarnya adalah program kegiatan yang tercantum dalam
kurikulum yang akan mempengaruhi atau menentukan bentuk pribadi murid yang
diinginkan. Oleh karena itu pengembangan kurikulum perlu memperhatikan beberapa
hal :
a. Tuntutan
pembangunan daerah dan nasional.
b. Tuntutan
dunia kerja.
c. Aturan
agama, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
d. Dinamika perkembangan global.
e. Persatuan
nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Dalam
melakukan pengembangan kurikulum, jika memperhatikan hal-hal tersebut di atas,
maka akan menghasilkan peserta didik yang memiliki kepribadian sebagai seorang
muslim dan mampu menyesuaikan diri di mana mereka hidup di tengah-tengah
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Bangsa
yang besar adalah bangsa yang mempunyai kurikulum pendidikan yang bagus dan
stabil (tidak berubah-ubah) serta memberi motivasi pelajarnya agar bisa
meningkatkan standar mutu pendidikannya di kemudian hari.
Sejarah
kurikulum pendidikan di Indonesia kerap berubah setiap ada pergantian Menteri
Pendidikan, sehingga mutu pendidikan Indonesia hingga kini belum memenuhi
standar mutu yang jelas dan mantap
§ Prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok :
Prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas;
Prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas;
§ Prinsip-prinsip
khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan
pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar
mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan
prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Fungsi
kurikulum pada dasarnya adalah program kegiatan yang tercantum dalam kurikulum
yang akan mempengaruhi atau menentukan bentuk pribadi murid yang diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud.
1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum: Landasan, Program dan Pengembangan.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nasution,
S. 1994. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara. Oliva, P. F. 1992.
Developing the Curriculum. New York: Harper Collins Publishers.
Pusat
Kurikulum, Balitbang Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta.
Tyler,
R.W. 1975. Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago: University
of Chicago Press.
http://abinissa.wordpress.com/2007/11/20/sejarah-kurikulum-indonesia/
http://teoripembelajaran.blogspot.com/2009/01/fungsi-kurikulum.html
http://www.idonbiu.com/2009/05/prinsip-yang-digunakan-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar